kafe baca biblioholic | tempat gaul para pecandu buku
Bantu Kami Mewujudkan Surga bagi Pencinta Dunia Baca dan Tulis di Makassar!

Saya selalu membayangkan surga itu seperti perpustakaan.
(Jorge Luis Borges)

Agar bisa menjadi ‘surga’ bagi pencinta dunia baca-tulis di Makassar, kami membutuhkan uluran tangan dari Anda. Saat ini kami membutuhkan relawan dan donator. Selengkapnya, silakan baca di sini!
Hadiah di Bulan Cinta

Sejak berdiri pada tanggal 13 Mei 2004 Kafe Baca Biblioholic, lembaga literasi non-profit anggota Komunitas Ininnawa, yang dikelola secara sukarela oleh beberapa relawan ini terus berbenah diri. Di Februari, bulan penuh cinta ini, kami akan memberikan kepada Anda dan menerima dari Anda sejumlah hadiah. Mau tahu hadiah apa saja itu? Baca di sini!
Yang Seru Mulai Maret 2009

Setelah mengalami pembenahan manajemen di awal tahun 2009 ini, kami akan kembali meluncurkan beberapa program yang akan berjalan mulai Maret tahun ini. Program apa saja? Silakan baca lebih detail di sini!

Monday, March 16, 2009

Hasupan Baru

Sebulan perekrutan relawan tidak sia-sia rupanya. Kini Kafe Baca Biblioholic memiliki sejumlah relawan baru, sejumlah mahasiswa dari berbagai jurusan dan universitas--juga dari latar profesi berbeda. Mereka itu adalah:
  • Andi Ismira
  • Cory Angelina
  • Andi Hertanto Eko Putra
  • Taufiq Manji
  • Zerafy Fitrah
  • Mar'atush Shalihah
  • Andi Rahmaeni Anwar
  • Henny Hasan
  • Agung Prabowo
  • A Ali Harpan H
  • Irma Suryani
  • Syahruni M Ilyas
  • Andryadi
  • Shinta Ismail
  • Rahayu
  • Dian Andryani Ibrahim
  • Djamaluddin Hamdan P
  • A Rezky Restu Rakasih
Mereka akan bersama kami para relawan yang bergabung lebih awal, yakni:
  • Fauzan M Arsyad
  • M Aan Mansyur
  • Eka Wulandari
  • Abdul Khaliq Syukur
  • Nur Muhammad Ahmad
  • Rizky Amalia Hasan
Kemarin, 14/03/09, kami telah mengadakan pertemuan, saling berkenalan, berbagi tugas dan menyusun sejumlah program. Relawan telah pula dibagi ke dalam 5 tim: tim administrasi, pustakawan, tim kampanye baca-tulis, tim media dan promosi serta tim donasi. Silakan tunggu usaha kami!

Terima kasih kepada kawan-kawan yang telah bergabung menjadi relawan Kafe Baca Biblioholic!

Catatan: kami masih terus menunggu teman-teman lain yang ingin bergabung menjadi relawan.

Sunday, February 22, 2009

[Sajak #5] Ode bagi Buku

















Ode bagi Buku


oleh Pablo Neruda


Ketika akhirnya sebuah buku kututup
aku membuka hidup.
Aku dengar juga
tangis yang ragu menghiba
di antara dermaga-dermaga
tiang-tiang tembaga
menggelincir turun ke lubang-lubang pasir
hingga ke Tocopilla.
Waktu telah malam
di antara pulau-pulau
samudera kita
berdebaran bersama ikan,
menyentuh kaki, menyentuh paha,
rusuk-rusuk rapuh
negeriku.
Seluruh malam
berpagut teguh sepanjang pasir, hingga fajar
bangkit menggugah nyanyi
seperti dia yang telah menggairahkan gitar.

Hempasan samudera mengelu-elu
Hembusan angin
menyeruku
dan Rodriguez memanggilku,
juga Jose Antonio --
Ada telegram tiba
dari negara -- "Negaraku"
dan dari seorang yang kuberi cinta
(yang tak kan kusebutkan siapa)
mengharapkan aku kini ada di Bucalemu.

Tak ada sebuah buku yang mampu
membungkusku dalam kertas
mengisi sekujurku
dengan tipografi,
dengan jejak cetak teramat riang
atau bisa mengikat mataku,
Aku beranjak keluar dari buku ke taman buah manusia
dengan parau lagu, kerabat lagu-laguku,
yang mengolah baja-baja pijar
atau menyantap daging bakar
di sisi perapian, di rumah pegunungan.
Aku cinta buku yang
penuh petualangan,
buku tentang salju atau hutan-hutan,
ke dalam bumi atau langit tinggi,
tapi aku membenci
buku tentang laba-laba
yang menyangka
telah ditebarnya jaring berbisa
menjebak lalat yang baru saja
melingkar belajar mengepak sayapnya.

Buku, biarkan aku pergi menjauhimu.
Aku bukan hendak mengenakan baju
dalam jilid-jilid,
aku tidak hendak beranjak keluar
untuk memunguti karya-karyaku,
karena sajak-sajakku
tak menyantap sajak-sajak --
mereka melahap takjub peristiwa-peristiwa
mereka hidup dalam kasar cuaca
mereka menggali sendiri umbi
dari bumi dan hidup lelaki.
Aku kini ada di jalanku.
Dengan debu di sepatu berdebu
terbebas dari kurung mitos-mitos:
Maka kembalikan saja buku ke dalam buku,
dan aku akan turun saja ke jalanan.
Aku telah pelajari hidup
langsung dari hidup itu sendiri.
Cinta mengajariku cukup dari satu kecupan
dan tak mengajarkan apapun pada orang lain,
kecuali bahwa aku telah hidup
dengan yang lazim ada di antara para lelaki,
ketika bergelut, beradu otot,
ketika mengatakan semua ucap mereka dalam lagu-laguku.

[diterjemahkan oleh Hasan Aspahani]

Friday, February 20, 2009

[Jurnal #7] Sebuah Rak Baru Berisi Ratusan Buku Baru, Sejumlah Relawan dan Donatur Baru, juga Sejumlah Anggota dan Sajak Baru!

Sungguh! Tak sabar rasanya ingin mengabarkan kepada Anda semua perkembangan terakhir Kafe Baca Biblioholic!

/1/

Kami baru saja mendapat sumbangan sebuah rak baru yang langsung menjadi tempat bagi 187 judul buku baru sumbangan Anda yang baru selesai kami data. Sementara sejumlah buku baru lainnya menunggu didata dan menunggu rak.

/2/

Kami telah menerima lamaran sejumlah mahasiswa yang hendak bergabung dalam tim relawan kami. Mereka masing-masing siap menyumbangkan sejumlah waktu untuk mengurus Kafe Baca Biblioholic dan berkampanye baca-tulis di kampus masing-masing.

/3/

Puluhan orang telah mengisi formulir dan bergabung menjadi anggota baru. Pada saat catatan ini kami tuliskan, Kafe Baca Biblioholi sudah memiliki 884 orang anggota.

/4/

Anggota Group Kafe Baca Biblioholic di dunia maya, Facebook, juga terus bertambah. Saat ini grup itu telah memiliki 848 anggota, padahal belum cukup dua minggu dibuka. Coba bandingkan dengan Kafe Baca Biblioholic yang di dunia nyata, setelah nyaris 5 tahun, baru 884 anggota bergabung. Jangan-jangan dunia maya lebih ramai dari dunia nyata ya?

/5/

Sejumlah sajak tentang buku juga dikirimkan oleh beberapa penyair untuk kami gunakan kampanye baca-tulis. Sajak-sajak itu kelak akan kami cetak di pembatas buku, sebuah buku sederhana, poster, t-shirt, pin dan lain-lain! Para penyair yang sudah menyumbangkan sajaknya terima kasih, bagi yang belum terus terbuka kesempatan.

/6/

Blog kami ini juga semakin ramai dikunjungi seperti ruang baca Kafe Baca Biblioholic.

/7/

Karena bantuan Anda semua, semangat kami terus juga baru dan bertambah!


Semua hal di atas adalah berkat bantuan Anda semua! Terima kasih telah mengirimkan buku dan berpartisipasi meyebarkan informasi tentang Kafe Baca Biblioholic kepada banyak orang. Jika Anda masih ingin membantu kami, tentu saja kami akan senang sekali!

--Kirimkan buku atau donasi uang kepada kami!

--Jadilah relawan atau anggota kami!

--Sebarkan informasi tentang kami seluas yang Anda mampu!

--Anda juga masih bisa meminjamkan (sejam saja cukup) status account Facebook Anda dengan memasang berikut ini: Temani Kami Mewujudkan Surga bagi Pencinta Dunia Baca-Tulis di Makassar! http://www.facebook.com/profile.php?id=650845499&ref=name#/note.php?note_id=67079257628

Sekali lagi, terima kasih! Mohon, jangan jera menemani kami!

[Sajak #3] Hatimu Buku
















Sajak Kurniawan Yunianto


Hatimu Buku


:kafebaca biblioholic

bukumu
ada di hatimu
lahir dari rahim kehidupan

[Sajak #4] Kepada Buku













Sajak Bernard Batubara

Kepada Buku

: kafe baca biblioholic

kami sedang memoles kata-kata retak di bibirmu dengan pelangi kecil dari huruf-huruf yang kami tahu dan sungguh kami tak mengerti kenapa ada jendela seluas langit di matamu sebab kami terhisap sekali lagi sambil berharap kali ini bisa menjadi ribuan kalimat di tubuhmu.

(2009)

Thursday, February 19, 2009

[Sajak #2] Buku



















Sajak Steven Kurniawan


Buku

untuk Kafebaca Biblioholic


sejak kecil sebetulnya engkau sudah
enggan sekali untuk pergi ke sekolah

karena bukulah yang mampu membuka matamu
pada kata dan makna dalam serat sekat waktu

begitulah engkau menjadi karib pada buku
tempatmu membaca kata cinta dengan lugu

ketika dewasa cintamu pada buku tak berubah
sehingga kekasihmu cemburu dan sangat marah

semakin lama kalian tambah tak terpisahkan
buku tetap mendekap baik terik maupun hujan

tetapi sayang bahwa buku tak mengenal ajal
masih disebutnya namamu di sampulnya, kekal

19 Februari 2009

Tuesday, February 17, 2009

[Kampanye Baca #1] Gelar Tikar, Mari Membaca!














ANDA bisa meniru apa yang dilakukan sejumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin. Mereka mahasiswa Angkatan 2007 yang menyebut diri Kampung Sastra. Mereka meminjam sejumlah koleksi buku dari Kafe Baca Bibliholic selama 2 hari (5 - 6 Februari 2009) kemudian menggelarnya di pelataran kampus mereka. Mahasiswa yang kebetulan lewat atau sedang menunggu kuliah mereka ajak untuk membaca. Gambar di atas adalah dokementasi kegiatan sederhana itu.

Anda bisa melakukan hal serupa di tempat Anda. Kafe Baca Biblioholic bisa meminjamkan koleksi bukunya tanpa Anda perlu membayarnya. Memang banyak sekali cara yang Anda bisa lakukan agar orang di sekitar Anda bisa membaca buku. Cara seperti di atas salah satunya.

Bantu Kami Mewujudkan Surga bagi Pencinta Dunia Baca dan Tulis di Makassar!















Saya selalu membayangkan surga itu seperti perpustakaan.
(Jorge Luis Borges)

KAFE Baca Biblioholic didirikan 13 Mei 2004 oleh beberapa mahasiswa Universitas Hasanuddin dari berbagai jurusan. Komunitas literasi ini awalnya ada hanya untuk berbagi koleksi buku pribadi kepada orang-orang yang juga senang pada dunia baca-tulis dengan cara sedikit gaul. Seiring waktu, Kafe Baca Biblioholic, yang menjadi salah satu lembaga di bawah Komunitas Ininnawa, berkembang menjadi tempat berkumpul para penggila buku. Kondisi itu mendorong kami untuk menata tempat dan pengelolaan menjadi sedikit lebih layak untuk dijadikan tempat gaul. Kami kemudian menyebutnya sebagai tempat gaul para pecandu buku di Makassar.

Kafe Baca Biblioholic sebagai sebuah komunitas literasi non-profit kini memiliki fasilitas yang dapat didayagunakan publik. Beberapa di antaranya; 7000 lebih koleksi buku, hotspot, kelas menulis, ruang baca yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, nonton gratis, kafe, dan lain-lain.

Untuk bertahan hidup, hingga kini Kafe Baca Biblioholic masih membebani anggotanya dengan biaya pendaftaran dan peminjaman. Namun ke depan, semua fasilitas Kafe Baca Biblioholic diharapkan bisa diakses publik tanpa perlu mengeluarkan biaya atau gratis.

Agar bisa menjadi ‘surga’ bagi pencinta dunia baca-tulis di Makassar, kami membutuhkan uluran tangan dari Anda. Saat ini kami membutuhkan relawan dan donator.

Relawan

Siapapun Anda, dari mana pun Anda, kami mengundang Anda bergabung menjadi bagian dari komunitas literasi Kafe Baca Biblioholic. Jika berminat menjadi relawan, Anda bisa bergabung dengan satu atau lebih tim kami berikut ini:

• Tim Pustakawan. Mengurusi segala macam yang berhubungan dengan koleksi buku di perpustakaan ini. Mulai dari katalogisasi sampai pencatatan peminjaman dan pengembalian buku.
• Tim Kampanye Baca-Tulis. Menyusun dan melaksanakan program-program penyadaran akan pentingnya membaca dan menulis.
• Tim Administrator. Mengurusi segala macam urusan administrasi Kafe Baca Biblioholic. Mulai dari pendaftaran hingga kartu anggota.
• Tim Donasi. Menyusun dan melaksanakan program-program penggalangan dana dan bantuan buku.
• Tim Promosi dan Media. Menyusun dan melaksanakan program-program publikasi mengenai keberadaan Kafe Baca Biblioholic.

Syarat menjadi relawan di Kafe Baca Biblioholic sangat mudah. Jika Anda adalah orang yang punya komitmen mau memajukan budaya membaca dan menulis, Anda orang kami cari. Formulir relawan bisa diperoleh di Kafe Baca Biblioholic setiap hari.

Perlu diingat oleh para calon relawan bahwa tak seorang pun yang bekerja di Kafe Baca Biblioholic yang digaji!

Donator

Tak punya waktu menjadi bagian tim relawan, bukan berarti Anda tidak bisa menjadi bagian dari kami. Anda bisa menjadi salah seorang donator Kafe Baca Biblioholic.

Bagaimana caranya menjadi donator di Kafe Baca Biblioholic?

Jika Anda punya beberapa koleksi buku di rumah Anda dan berniat membaginya agar lebih banyak lagi orang yang bisa membacanya. Antarkan buku tersebut ke Kafe Baca Biblioholic dan Anda sudah menjadi donator! Tak ada waktu mengantar buku-buku itu? Jangan khawatir, hubungi kami dan tim relawan kami akan menjemput buku itu (yang ini berlaku untuk Anda yang berdomisili di Makassar.)

Jika Anda menyumbangkan minimal 10 judul buku, Anda behak mendapatkan kartu anggota VIP. Dengan kartu itu Anda bisa menggunakan fasilitas Kafe Baca Biblioholic gratis.

Anda tak punya buku atau terlalu sayang pada buku-buku Anda? Kami masih punya alternatif lain. Kami menerima sumbangan berupa uang dari Anda. Anda juga bisa menjadi donator tetap kami. Kami akan membuat kartu control dan Anda bisa mengisinya sendiri. Jika Anda hanya ingin menyisihkan Rp500,- per bulan itu sudah sangat bermanfaat bagi kami.

Sekali lagi, Anda bisa menjadi bagian dari komunitas literasi Kafe Baca Biblioholic.

Anggota

Jika Anda tak bisa jadi relawan atau donator kami, itu juga bukan berarti Anda tidak bisa menjadi bagian dari komunitas literasi ini. Sebab Anda bisa terlibat dengan menjadi anggota Kafe Baca Biblioholic.

Untuk sementara ini, persyaratan menjadi anggota Kafe Baca Biblioholic, adalah sebagai berikut:

• Menyetor foto kopi kartu tanda pengenal diri yang masih berlaku (KTP/SIM/Kartu Pelajar atau Mahasiswa) dan mengisi formulir yang telah disediakan di Kafe Baca Biblioholic.
• Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp20.000,- untuk biaya administrasi dan pembuatan kartu.

Sangat sederhana, bukan? Setelah itu dengan sehelai kartu anggota, Anda sudah bisa langsung menikmati segala macam fasilitas di Kafe Baca Biblioholic. Anda langsung bisa meminjam buku dan menggunakan hotspot.

Di waktu-waktu tertentu Kafe Baca Biblioholic akan menyebarkan voucher pendaftaran gratis. Dengan lembaran voucher itu, Anda bisa menjadi anggota tanpa perlu membayar biaya pendaftaran. 15 Februari - 15 Maret 2009 kami menyebar 500 helai voucher pendaftaran gratis.

Bukan Anggota

Anda yang tidak berminat memilih satu atau lebih pilihan di atas, juga masih bisa menjadi bagian dari Kafe Baca Biblioholic. Masih banyak cara! Beberapa di antaranya adalah:

• Menjadi pelanggan kafe kami. Dengan membeli segelas kopi atau teh di kafe kami, Anda telah menyumbang kepada lembaga literasi ini.
• Menjadi pelanggan hotspot kami. Hanya dengan membayar Rp2000, Anda sudah bisa menggunakan hotspot di ruang baca kami selama satu jam penuh.
• Menjadi pembaca. Ruang baca kami terbuka setiap hari mulai pukul 09.00 – 23.00. Anda bisa membaca sepuasnya di ruang baca kami tanpa perlu membayar.
• Menjadi pembeli beberapa produk yang kami keluarkan; t-shirt, pin, dan lain-lain.
• Mengikuti program-program yang kami laksanakan, seperti kelas menulis, kampanye baca, menonton gratis, dan lain-lain.
• Membantu kami menyebarkan informasi ini kepada teman-teman, keluarga atau kekasih Anda!

Nah, tunggu apalagi, segeralah bergabung dan menjadi bagian Kafe Baca Biblioholic. Kami menunggu Anda bergabung bersama kami menjadi relawan di komunitas literasi ini. Semakin banyak orang terlibat, harapan untuk menjadikan komunitas ini sebagai surga bagi pencinta dunia baca-tulis di Makassar semakin mudah diwujudkan.

Terima kasih dan salam literasi,



Kafe Baca Biblioholic
Jl. Perintis Kemerdekaan KM 9 No 76, Makassar
Telp/Fax: 0411-586459
04112437885 (Ochank), 081342478649 (Aan), 085255513955 (Eka)
e-mail: biblioholicmakassar@gmail.com atau cafebacabiblioholic@gmail.com
weblog: http://cafebacabiblioholic.blogspot.com/
Group di Facebook: kafe baca biblioholic

Rekening: M. Aan Mansyur, 152-00-0699973-0 Bank Mandiri Cabang Makassar.
(Mohon konfirmasi ke nomor Eka, bagian keuangan, setelah mengirimkan donasi!)

Catatan:
Mohon, bantu kami menyebarkan informasi ini dengan cara memasang di Notes Facebook Anda kemudian tag teman-teman Anda atau kirim ke milis di mana Anda jadi salah seorang anggotanya atau muat di blog Anda atau cetak dan sebarkan ke siapa saja! Terima kasih!

Monday, February 16, 2009

[Sajak #1] Sajak ini Kuberi Judul: Buku


















Sajak Hasan Aspahani

Sajak ini Kuberi Judul: Buku

: untuk Kafebaca Biblioholic

/1/

PADA hari ulang tahunku, ada yang memberi kado
: sebuah buku. Aku terkejut karena ternyata
ada engkau dalam kado itu.

"Selamat ulang tahun, ya," katamu.

Sejak saat itu, kau dan aku,
menjadi kekasih abadi.

Sehidup.
Semati.

/2/

ENGKAU, Sayangku, adalah buku,
aku membaca matamu tak jemu.

Sampai kau bilang, "Sudah ya,
aku mau memejam dulu..."

"Ya," jawabku - sambil diam-diam
berharap kau mengajakku tidur
bersamamu. Dan membayangkan
halaman paling rahasia dari dirimu.

Halaman yang hanya bertulisan
sebuah kata, yang kau sendiri,
belum pernah membacanya.

"Mungkin saja, itu hanya teka-teki.
Yang sudah kau tahu jawabnya. Kau,
silakan menebak apa pertanyaannya..."
katamu pada suatu hari.

/3/

DI Rumah Buku.

Aku sering tersesat ke masa lalu,
menjadi bocah nakal lagi,
berlarian tanpa sepatu,
berguling-gulingan di lumpur,
memanjat pohon kedondong.

Tak ada yang bisa menghentikan:
kecuali Waktu. Kecuali waktu.

"Ah, siapa bilang begitu," kata Waktu.
Tapi, aku tak mendengarnya. Tentu.

Karena di Rumah Buku, aku terlalu sibuk
mencari-cari matamu. Yang hendak
kubaca lagi dengan setumpuk rindu...
tapi, akhirnya, lagi-lagi hanya tersesat
ke masa lalu.

"Rasain, lu," kata Waktu. Dan aku
lagi-lagi tak mendengarnya. Tentu.

/4/

DI ranjangku yang paling syahdu,
bertebaran buku-buku di sisiku.
"Salah satunya adalah kamu, Sayangku..."
kataku sambil menatapi sampul-sampul
itu satu per satu.

Yang paling mengganggu adalah engkau yang
bisa-bisanya menuliskan: Hei, DukaMu Abadi!

Yang paling seram itu adalah engkau yang
berseru nyaring: Hei, Orang-orang Terasing!

Yang paling riang adalah engkau juga yang
enteng bilang: Mengarang itu Gampang, Kok!

Tapi, setelah bertahun-tahun meniduri buku,
aku belum juga bisa menebak teka-tekimu.

/5/

WAKTU kecil, kalau ada yang bertanya, "Engkau
mau jadi apa?" Aku menjawab, "Mau jadi buku.."

Dan tak pernah ada yang bisa mengerti.

"Wah, bagus. Menjadi penulis buku itu hebat..."

Sesudah tua begini, masih juga ada yang bertanya,
"Apa keinginan Anda yang belum tercapai?" Aku
menjawab, "Menjadi sebuah buku..."

Keinginan yang juga tak bisa mereka pahami.

"Ya, ya... banyak orang yang di masa tuanya ingin
menuliskan buku. Anda juga masih punya waktu..."

/6/

TETAPI tidak ada yang bertanya:
kau hendak dimakamkan di mana?

Diam-diam aku sedang mempersiapkan
sebuah kematian yang paling sempurna:
dikuburkan di dalam buku. Engkau tahu?
Buku akan hidup abadi. Tak mati-mati!

Barangkali saja, kelak dalam perjalananku
dari halaman-halamanmu, duhai Bukuku,
duhai Kuburku, duhai Kekasih Abadiku,
bisa kutemukan pertanyaan teka-tekimu,
bisa kudengar apa saja yang dikata Waktu.

[Program #5] Menonton Buku di Bulan Maret













MUNGKIN Anda tidak tahu bahwa ribuan film yang pernah diputar di bioskop di dunia atau telah dikemas ke dalam DVD/CD atau memenangkan berbagai festival film itu awalnya berbentuk lembaran-lembaran buku.

Sorot Layar Tamanrea, acara menonton gratis malam Mingguan di Kafe Baca Biblioholic, bulan Maret akan memutar untuk Anda sejumlah film yang diadaptasi dari buku. Maret ini Sorot Layar Tamalanrea memang akan mengusung tema Menonton Buku.

Anda bisa berpartisipasi, selain menonton, memilih film-film yang akan diputar nanti. Berikut sepuluh film yang Anda bisa pilih.

Slumdog Millionaire

Film keren peraih banyak penghargaan ini diadaptasi dari novel Q & A karya Vikas Swarup.

The Reader

Salah satu film holocaust yang berbicara dengan cara yang berbeda. Film yang dibintangi Kate Winslet ini diadaptasi dari novel The Reader/Der Vorleser karya Bernard Schlink.

The Curious Case of Benjamin Button

Film ini diadaptasi dari cerpen berjudul sama karya F. Scott Fitzgerald, novelis Amerika yang menulis novel yang sangat terkenal, The Great Gatsby.

Love in the Time of Cholera

Bagi yang pernah membaca novel yang sangat terkenal berjudul Seratus Tahun Kesunyian, tentu tahu siapa Gabriel Garcia Marquez. Film ini diadaptasi dari novel Marquez yang lain, yang judulnya sama dengan filmnya.

Elegy

Film manis yang berkisah tentang hubungan cinta seorang dosen dengan mahasiswanya ini sebetulnya diadaptasi dari sebuah novel karya Philip Roth, The Dying Animal.

Inkheart

Tak banyak yang tahu kalau film ini diangkat dari sebuah novel berjudul Tintenherz karya Cornelia Funke.

The Namesake

Film penuh detail ini diangkat dari karya seorang novelis perempuan berkebangsaan India, Jhumpa Lahiri, berjudul The Namesake.

Perfume: The Story of Murderer

Namanya Patrick Suskind. Dialah yang menulis novel keren yang kemudian diadaptasi ke dalam sebuah film berjudul sama ini.

The Picture of Dorian Gray

Oscar Wilde, dialah pengarang kisah yang kemudian diangkat ke layar lebar ini. Konon, Oscar Wilde adalah seorang gay. Apakah film ini berkisah tentang homoseksualitas?

Atonement

Karya-karya Ian McEwan terkenal unik dan penuh kesegaran. Mungkin itulah sebabnya karyanya ini diadaptasi menjadi film.


INGAT, pemutaran film akan berlangsung setiap malam Minggu, pukul 19.00. Tempatnya di ruang baca Kafe Baca Biblioholic. Ajak kekasih, keluarga dan teman-teman Anda! Tidak dipungut biaya!

Sunday, February 15, 2009

[Program #4] 500 Orang Beruntung


















MULAI hari ini, Minggu, 15 Februari 2009, kami akan menyebar 500 helai voucher gratis pendaftaran anggota Kafe Baca Biblioholic. Mungkinkah Anda adalah seorang di antara mereka yang beruntung mendapatkan voucher tersebut?

Datanglah ke Kafe Baca Biblioholic dan dapatkan voucher! Dengan hanya menyertakan foto kopi kartu identitas yang masih berlaku [KTP/SIM/Kartu Mahasiswa atau Pelajar] Anda langsung bisa menjadi anggota Kafe Baca Biblioholic.

Tunggu apalagi? Segera dapatkan voucher-nya sebelum kehabisan!

Saturday, February 14, 2009

[Jurnal #6] Sepi Pengunjung, Ramai Tawa, dan Nyanyi-nyanyi Kecil Eka














HARI ini, Kafe Baca Biblioholic agak sepi. Entah kenapa! Memang ada beberapa pengunjung setia yang datang. Tapi lebih banyak dari mereka datang bukan buat membaca buku.

Selain membaca buku, beberapa pengunjung rutin datang untuk main internet dan menikmati kopi Toraja. Kadang ada juga pasangan yang menjadikan tempat ini sebagai titik bertemu kemudian pergi entah ke mana. Lainnya: tempat ngumpul bergosip atau kekasih kami yang datang membawa kangen.

Beberapa pasangan memang telah menganggap Kafe Baca Biblioholic sebagai salah satu tempat untuk bertemu pasangan. Seperti yang Anda lihat di gambar di atas. Pasangan tersebut nyaris saban sore atau malam hari datang ke Kafe Baca Biblioholic. Kadang mereka duduk berdampingan selama berjam-jam tanpa bicara, sebab masing-masing tenggelam di halaman buku yang dibacanya. Kadang juga mereka ribut mendiskusikan tugas kuliah mereka. Kadang juga saling berbisik, entah apa yang mereka perbincangkan dengan suara yang dipelankan sedemikian rupa.

Ya, hari ini Kafe Baca Biblioholic agak sepi pengunjung-- meskipun ramai suara tawa sebab beberapa kawan kami datang dan bergosip.

Namun kami juga bersenang hati, bukan hanya karena kedatangan teman-teman kami yang semuanya memiliki tawa menggelegar itu, namun karena pagi tadi kami kedatang seseorang yang menyumbangkan sejumlah bukunya buat koleksi kami.

Dan, seperti biasa, Eka langsung menyambut buku-buku itu dan membalasnya dengan terima kasih dan formulir VIP Card. Sebelum meninggalkan Kafe Baca Biblioholic, sambil bernyanyi-nyanyi kecil Eka mendata-katalog-kan buku-buku itu!

[Program #3] Gratis Meminjam 2 Pekan















BAGI anggota yang mendaftar sebelum 14 Februari 2009, bisa meminjam buku secara cuma-cuma selama 2 pekan terhitung 14 - 28 Februari 2008.

Dan anggota yang kartunya hilang atau rusak tetap bisa mengikuti program ini--dan segera laporkan jika kartu Anda hilang, kami akan menggantinya.

Terakhir, bagi yang meminjam buku dan sudah telat sebelum tanggal 28 Februari 2009. Selama 2 pekan ini semua buku yang telat juga tak akan dikenakan denda sama sekali.

Friday, February 13, 2009

[Jurnal #5] Kamu Capek, Eka?















"ALHMADULILLAH," kata Eka.

Eka baru saja kelar mendata semua buku baru yang masuk-- sumbangan para donatur pekan ini!

Nah, sekarang giliran Ai dan Ochank yang akan bekerja keras membungkus semua buku tersebut.

"Berapa judul, Eka?" kami bertanya.

"146 judul!" katanya sambil tersenyum puas.

"Alhamdulillah," kata kami.

"Kamu capek, Eka?" tanya kami lagi.

"Tidak! Kalau masih ada yang nyumbang lebih banyak, saya dengan senang hati melakukannya lagi. Tapi..."

"Tapi apa?"

"Saya lapar?"

"Kami juga!"


LIHATLAH foto di atas, itulah jejeran buku yang baru selesai didata Eka. Semoga segera bisa bermanfaat bagi pembaca.

Terima kasih, sekali lagi, buat semua yang sudah menyumbangkan bukunya!

[Rekomendasi #1] 5 Novels for Your Valentine's Day

















ADA ribuan cara mengatakan cinta! Tak perlulah kami sebutkan di catatan ini. Kami cuma mau bilang bahwa salah satu cara favorit kami mengungkapkan cinta adalah menghadiahkan buku. Anda pernah mencobanya?

Nah, kalau Anda tertarik melakukannya, kami punya beberapa rekomendasi judul novel untuk Anda hadiahkan kepada orang yang Anda cintai. Berikut lima novel yang kami rekomendasikan:

Great Gatsby, F. Scott Fitzgerald. Adakah cinta yang melebihi cinta Nick kepada Daisy? Bagi yang sudah nonton film keren The Corious Case of Benjamin Button, pasti tahu siapa itu F. Scott Fitzgerald. Sebab film itu diadaptasi dari kisah yang ditulis olehnya.

Jane Eyre, Charlotte Bronte. Cinta kadang membahagiakan, kadang menyakitkan. Jane Eyre dengan sangat baik menggabungkan keduanya.

The Time Traveler's Wife, Audrey Niffenegger. Ini salah satu novel paling romantis dan menarik. Novel ini berkisah dengan sangat cantik mengenai esensi cinta, perihal bagaimana cinta menyatu bahkan di bawah tekanan yang paling keras, termasuk waktu.

The Unbearable Lightness of Being, Milan Kundera. Novel tidaklah seperti judulnya bahwa hidup itu enteng. Ini salah satu novel yang harus dibaca oleh orang-orang yang mengaku romantis.

On Love, Alain de Botton. Ini sebetulnya esai-esai tentang cinta yang menyamar sebagai sebuah novel. Di novel yang setiap babnya terdiri dari sejumlah paragraf bernomor ini Anda bisa belajar apa itu cinta.

Tentu saja ada begitu banyak novel lain yang romantis. Buku-buku yang kami sebutkan di atas bisa ditemui di rak Kafe Baca Biblioholic.

Jika Anda enggan mengungkapkan cinta dengan memberi kado buku, Anda juga bisa mencoba saran kami yang lain. Ajaklah pasangan Anda ke Kafe Baca Biblioholic atau ke kafe baca lainnya. Pilihlah salah satu meja di sudut kemudian pesanlah minuman dan kemudian ambillah salah satu buku puisi dari rak. Bergantianlah kalian saling membacakan sajak-sajak cinta. Selamat mencoba! Semoga saran ini berguna.

[Gambar #1] Huruf


















Kami dulu mengeja kamu
Kami masih mengaji kamu

Kamu menguji cinta kami!

Gambar diambil dari ruang ini!

[Jurnal #4] Sore Ini Kami Berterima Kasih...















SORE ini kami mau mengutip kalimat William Shakespeare, I can no other answer make, but, thanks, and thanks.

Ujaran pengarang besar yang karya-karyanya bisa Anda baca di sini itu kami akan haturkan kepada beberapa nama. Sitok Srengenge, sastrawa Indonesia, yang buku-buku bantuannya sebanyak 43 judul sedang kami katalogkan. Nurliah Simollah, seorang blogger yang selalu menyebut dirinya lajang bahagia, yang pagi tadi menyumbangkan 15 judul bukunya buat perpustakaan kami. Ni Nyoman Anna Marthanti bersama suaminya yang mampir dan memberikan penganan yang menyembuhkan lapar kami. Dan Ichsan Amin yang juga menyumbangkan 3 judul buku keren. Juga kepada beberapa orang yang menyumbang sejumlah buku tapi meminta tak disebutkan namanya.

Juga tentu saja sejumlah pengunjung yang setia datang untuk mengatakan bahwa kami tak sia-sia membuat Kafe Baca Biblioholic. Terakhir buat sejumlah kawan di dunia maya yang menyemangati kami. Kalian semua sangat berarti buat kami!

Eh, hampir lupa, bagi yang sudah menyumbangkan buku minimal 10 judul kami berikan fasilitas VIP Member seumur hidup. Artinya, Anda bisa meminjam koleksi kami tanpa perlu biaya apa-apa.

Terakhir, buat yang belum menyumbang jangan sungkan! Hehehe! Ssst, jangan bilang-bilang ya! Kami sedang deg-degan menunggu hadiah valentine dari...

[Pernik #5] Bolong















BOLONG. Begitu kami sepakat memanggilnya. Entah siapa di antara kami yang pertama memanggilnya begitu.

Kenapa Bolong? Bukan karena dia suka membuat buku-buku kami bolong. Bukan. Dia kucing yang santun dan baik hati. Namun Bolong dalam Bahasa Bugis artinya Hitam. Kadang ada yang memanggilnya Bokep, Bolong Keppu atau Hitam Pekat.

Apa hubungannya dengan Kafe Baca Biblioholic? Jangan salah! Di saat-saat kami bete karena tak ada pengunjung atau lelah di larut malam saat membereskan buku-buku dia senang menghibur kami dengan tingkahnya yang menggemaskan. Makanya, kami sangat mencintainya!

Coba amati gambar di atas! Adakah di antara Anda yang bisa menebak apa yang sedang dipikirkan Bolong?

[Pernik #4] Harap Maklum!















PENGUMUMAN seperti gambar di atas ada tertempel di pintu Kafe Baca Biblioholic.

Apakah semua pengunjung tunduk pada aturan itu? Hehehe! Tentu saja tidak! Bukan aturan namanya kalau tak menggoda orang buat melanggarnya.

Pelanggaran! Itulah yang sering terjadi. Ada saja beberapa pengunjung yang datang sebelum pukul 09.00. Ada pula yang pulang setelah pukul 22.00. Berhubung kami tidak tegaan, ya, kami tak enaklah menegur mereka! Tak bijak rasanya jika kami mencegah hasrat membaca beberapa pengunjung yang datang di pagi buta. Begitu pula dengan menghentikan gairah membaca bagi pengunjung yang belum ngantuk hingga pada pukul 24.00--kadang-kadang ada yang nginap.

Selain aturan buka-tutup di atas, ada beberapa aturan lain yang sering dilanggar pengunjung di Kafe Baca Biblioholic. Buku yang telah dibaca, harap diletakkan di atas meja! dan Maaf, kami telah menyiapkan tempat untuk sampah Anda! Itu dua aturan lain sebagai sekadar contoh.

Maka, kalau kami menulis catatan ini, harap maklum! Peace!

[Jurnal #3] Akhirnya Bisa Ngopi Lagi















TERIMA kasih, Daeng Rapi, kami bisa membaca sambil menikmati Kopi Toraja racikanmu lagi!

Senang sekali! Hari ini, meski danau dadakan di depan ruang baca masih ada, kami sudah bisa menikmati lagi harum dan nikmatnya Kopi Toraja dari Kafe Ininnawa, kafe komunitas kami. Kemarin banyak pengunjung kami yang mengeluh karena tak bisa membaca atau main internet sambil minum kopi.

Ngomong-ngomong, Daeng Rapi, yang namanya kami sebut di awal jurnal kecil ini adalah pengelola kafe kami yang senyumnya selalu bikin kangen. Perihal Daeng Rapi nanti akan diulas khusus di Pernik, di blog ini juga tentu saja. Kami janji! Tapi berhubung dia masih malu untuk difoto, makanya belum ditulis. Hehehe!

Eh, kembali ke soal kopi! Kopi Daeng Rapi ini salah satu yang banyak membuat pengunjung betah di Kafe Baca Biblioholic. Peringatan dari kami: Jangan sekali-kali mencoba, kalau takut kecanduan kopi Daeng Rapi!

Daeng Rapi, minta kopi segelas lagi dong!

[Jurnal #2] Malam Ini Kami Tidur di Sini Lagi Ya!
















SEMALAM kami mendata-membungkus-mengkatalog koleksi baru Kafe Baca Biblioholic hingga larut malam. Melelahkan!

Setelah kafein yang kami andalkan tak bekerja lagi, satu per satu kami menyerah. Perhatikan gambar di atas! Ai (nama akrab Abdul Khaliq Syukur) dan Eka (lengkapnya Eka Wulandari), dua relawan kami, tertidur di lantai Kafe Baca Biblioholic. Oh, iya, Ai dan Eka adalah mahasiswa angkatan 2007 Jurusan Sastra Jepang Universitas Hasanuddin. Keduanya bergabung menjadi relawan di Kafe Baca Biblioholic Januari 2008.

Sebelum menyerah dan tertidur di lantai (semoga mereka bermimpi indah!) mereka mengatakan, seperti biasa, password mereka: Malam Ini Kami Tidur di Sini Lagi Ya!

Begitulah sering terjadi! Eka dan Ai tertidur di lantai Kafe Baca Biblioholic hingga mereka bangun pagi kemudian kembali ke kamar kos masing-masing untuk bersiap-siap berangkat kuliah.

Perhatikan, sekali lagi, gambar di atas! Jangan-jangan mereka sebenarnya kelaparan ya?